Geologi
struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk
(arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Proses deformasi
adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan akibat dari gaya (force) yang terjadi di dalam
bumi. Gaya
tersebut pada dasarnya merupakan proses tektonik yang terjadi di dalam bumi. Di
dalam pengertian umum, geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang
bentuk batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses
pembentukannya.
Beberapa
penulis menganggap bahwa geologi struktur lebih ditekankan pada studi mengenai
unsur-unsur struktur geologi, misalnya perlipatan (fold), rekahan (fracture),
sesar (fault), dan sebagainya, sebagai bagian dari satuan tektonik (tectonic
unit), sedangkan tektonik dan geotektonik dianggap sebagai suatu studi
dengan skala yang lebih besar, yang mempelajari obyek-obyek geologi seperti
cekungan sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera, dan sebagainya.
Pengenalan struktur geologi secara tidak langsung dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut :
1.Pemetaan geologi, dengan mengukur dip dan strike.
2.Interpretasi peta topografi, yaitu dari kenampakan gejala pelurusan sungai, pelurusan morfologi, garis kontur dan pola garis kontur.
3.Foto Udara
4.Pemboran
5.Geofisika, didasarkan sifat-sifat fisik yang dimiliki oleh batuan, yaitu dengan metoda : Gravity, Geolistrik, Seismik dan Magnetik.
Gaya-gaya pembentuk struktur geologi terdiri dari :
- Tension/Streess (gaya tarik)
- Compression/Strain (gaya tekan)
- Couple
- Torsion (Gaya Puntiran)
- Lithostatis (segala arah)
1.Pemetaan geologi, dengan mengukur dip dan strike.
2.Interpretasi peta topografi, yaitu dari kenampakan gejala pelurusan sungai, pelurusan morfologi, garis kontur dan pola garis kontur.
3.Foto Udara
4.Pemboran
5.Geofisika, didasarkan sifat-sifat fisik yang dimiliki oleh batuan, yaitu dengan metoda : Gravity, Geolistrik, Seismik dan Magnetik.
Gaya-gaya pembentuk struktur geologi terdiri dari :
- Tension/Streess (gaya tarik)
- Compression/Strain (gaya tekan)
- Couple
- Torsion (Gaya Puntiran)
- Lithostatis (segala arah)
- Struktur Primer ialah sturktur yang terbentuk pada saat proses pengendapan atau pada saat batuan terbentuk, contohnya : perlapisan, Laminasi, greded bedding,ripple mark,dll. Struktur primer sangat penting sebagai penentu kedudukan atau orientasi asal sesuatu batuan, terutama dalam batuan sedimen.
- Struktur Sekunder ialah struktur yang terbentuk setelah batuan yang bersangkutan terbentuk, contoh: perlipatan,magma menerobos lapisan batuna (lacolith,dike dsb), kekar sesar dll. Struktur sekunder penting untuk mengetahui bentuk-bentuk dari permukaan bumi yang dihasilkan oleh gerak-gerak yang ada dari dalam bumi.
Berikut adalah struktur dalam geologi, yaitu :
KEKAR
Kekar (Joint)
adalah rekahan/patahan pada lapisan batuan yang terjadi akibat pengaruh
gaya-gaya endogen baik tekanan maupun tarikan, tanpa mengalami
perpindahan tempat.
Jenis Kekar
- Kekar Gerus (Shear Joint) adalah Kekar pada batuan yang terjadi akibat tekanan
- Kekar Tarik (Tension Joint) adalah Kekar pada batuan yang terjadi akibat tarikan
SESAR
Sesar (Faults)
adalah rekahan/patahan pada lapisan batuan yang terjadi akibat pengaruh
gaya-gaya endogen baik tekanan maupun tarikan dan mengalami
perpindahan tempat/dislokasi/pergeseran.
Jenis Sesar
- Sesar Normal / Turun (Normal / Gravity Fault)
- Sesar Naik (Reverse / Thrust Fault)
- Sesar Mendatar / Geser (Horizontal / Strike-Slip Fault)
- Sembul (Horst)
- Terban (Graben)
LIPATAN
Lipatan (Folds) adalah
struktur lapisan batuan sedimen berbentuk lipatan/ gelombang/
lengkungan yang terbentuk akibat gaya endogen berupa tekanan.
Jenis Lipatan
- Lipatan Tegak/Setangkup (Upright Fold / Symmetrical Fold)
- Lipatan Tidak Setangkup (Asymmetrical Fold)
- Lipatan Miring / Menggantung (Inclined Fold / Overturned Fold)
- Lipatan Rebah (Recumbent Fold)
- Antiklin (Anticline)
- Sinklin (Syncline)
KETIDAKSELARASAN
a. Nonconformity : Ketidakselarasan antara Batuan Beku dan Batuan Sedimen karena terobosan.
b. Disconformity :
Ketidakselarasan antara Batuan Sedimen dan Batuan Sedimen karena erosi
yang tidak mendatar dan tanpa disertai lapisan yang hilang.
c. Angular unconformity : Ketidakselarasan antara Batuan Sedimen dan Sedimen karena adanya proses pengangkatan lapisan, erosi.
d. Paraconformity :
Ketidakselarasan antara batuan Sedimen dan Batuan Sedimen karena proses
erosi mendatar. Karena mendatar jadi cukup susah untuk
mengidentifikasinya, kita harus membandingkan ada dan tidaknya urutan
fosil di lapisan tersebut dengan lapisan umum lain di daerah tersebut.
Proses terbentuknya Angular unconformity
1. Jadi pertama terjadi pengendapan tanah seperti biasa, menghasilkan lapisan tanah yang mendatar.
2. Lalu lapisan tanah itu termiringkan.
3. Setelah termiringkan lalu lapisan itu tererosi bagian atasnya sehingga menjadi datar.
4. Lalu ada endapan lagi yang datang, akhirnya terjadilah ketidakselarasan antar lapisan.
Cara mengidentifikasi kemiringan bidang
Pada Perlapilan Batuan
Contoh Struktur Bidang = perlapisan batuan, permukaan lereng dll
Untuk mengidentifikasi strukturbidang kita perlu mengetahui terlebih dahulu hal-hal apa saja yang harus kita ukur, yaitu :
v Strike
Sudut yang terbentuk antara
perpotongan perlapisan dengan bidang horisontal dan arah utara. Cara
penulisannya dengan simbolisasi sebagai berikut :
N __˚ E
Keterangan : ___ diisi dengan besar sudut yang di dapatkan dari pengukuran.
v Dip
Sudut yang menunjukkan besarnya kemiringan struktur bidang.
Pada Goresan Kekar atau Sesar
Contoh Struktur Garis = gores garis sesar, kekar dll
Untuk mengidentifikasi struktur garis kita perlu mengetahui terlebih dahulu hal-hal apa saja yang harus kita ukur, yaitu :
v Plunge
Sudut yang menunjukkan arah penunjaman struktur garis
v Pitch
Sudut yang terbentuk antara struktur garis dan strike
v Trend
Sudut yang terbentuk antara hasil
proyeksi mendatar dari struktur garis terhadap arah utara. Cara
penulisannya dengan simbolisasi sebagai berikut :
N __˚ E
Keterangan : ___ diisi dengan besar sudut yang di dapatkan dari pengukuran.
Perbedaan True dip dan Apparent dip
True dip = Dip yang didapatkan jika mengukur dip dengan tegak lurus terhadap strike.
Apparent dip = Dip yang didapatkan jika mengukur dip dengan membentuk sudut >90˚ terhadap strike.
Wow, this paragraph is good, my younger sister is analyzing such things, therefore I am going to tell her.
BalasHapusHave a look at my homepage ... I thought about this