Rista Rama Dhany - detikFinance
|
Jakarta -
Sudah bertahun-tahun minyak mentah yang diproduksi di Indonesia
terus dicuri tangan-tangan jahil. Modusnya adalah dengan melubangi
pipa-pipa produksi minyak.
Kepala Divisi Humas Sekuriti dan
Formalitas BP Migas, Gde Pradnyana mengatakan kasus pencurian minyak di
Indonesia sering sekali terjadi. Dari Januari sampai April 2012 saja
tercatat ada 225 kali kasus pencurian minyak.
"Tahun ini saja
sampai bulan April tercatat sebanyak 225 kasus pencurian minyak mentah
terjadi, sedangkan sepanjang 2011 tercatat 420 kasus pencurian minyak
mentah yang diproduksi kontraktor kontrak kerjasama," ujar Gde kepada detikFinance, Sabtu (5/5/2012).
Diungkapkan
Gde, kasus pencurian tersebut banyak terjadi di jalur-jalur pipa
distribusi minyak mentah di daerah Tempino kabupaten Batanghari, Jambi
sampai di daerah Plaju, Sumatera.
"Modus yang umum dilakukan para
pencuri minyak tersebut yakni dengan sengaja melubangi pipa minyak lalu
mentransfernya ke drum-drum lalu dibawa kabur," jelas Pradnyana.
Gde
mengatakan, perusahaan minyak yang sering melaporkan terjadinya
pencurian minyak antara lain, Pertamina EP, Medco E&P (Rimau),
ConocoPhillips (Grissik), dan UBEP Jambi. "Kehilangan minyak yang
tercatat di 2011 sekitar 3.000 barel, tapi kami yakin jumlahnya jauh
lebih besar dari angka itu," tegas Gde.
Sebelumnya kasus
pencurian minyak pernah diungkapkan Direktur Pengendali Operasi BP Migas
Rudi Rubiandini mengungkapkan sumur-sumur minyak di Sumatera Selatan
tiap hari minyak mentahnya dicuri.
"Sedikit sih yang dicuri
antara 3-5 barel atau sekitar 3-4 drum, tapi yang mencuri banyak,
ratusan dan itu terjadi setiap hari," kata Rudi.
Diungkapkan Rudi, praktik pencurian ini sudah berlangsung sejak lama, modusnya antara lain menempelkan pipi minyak dari offshore dan menyalurkan minyak mentah yang keluar ke 'dapur' si pencuri.
(rrd/dnl)
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Prok - prok - prok... "Apa Komentar Anda?"