by: Melinda Hasibuan
Anda pernah sakit? Tentu dokter Anda pernah memberi Anda antibiotik.
Setelah dikonsumsi, Andapun jadi sehat dan penyakitpun hilang. Namun
perlu Anda ketahui bahwa tidak benar antibiotik 100% bermanfaat bagi
tubuh kita. Sebenarnya antibiotik juga punya kerugian berada di tubuh
kita, terutama pada aktivitas mikroba yang ada diusus. Karena
berdasarkan penelitian Les Dethlefsen dan David Relman dari Universitas
Stanford California, AS - mengkonsumsi antibiotik ternyata bisa membunuh
mikroba yang menguntungkan yang diperlukan tubuh. Kok bisa begitu....?
Dalam penelitian yang dilakukan kurang dari satu tahun, para peneliti melibatkan tiga orang wanita sebagai relawan yang diberi tablet antibiotik. Pemberian antibiotik dilakukan dalam 2 fase dimana per fase berlangsung selama lima hari. Setelah tes DNA dilakukan pada sampel tinja para relawan terebut, ternyata jenis mikroba yang menguntungkan yang hidup dalam usus relawan tersebut jadi berkurang.
Pemberian antibiotik yang terbilang ampuh dalam membunuh kuman yang memasuki tubuh ternyata tak selalu bermanfaat bagi manusia. Karena ternyata, mengkonsumsi antibiotik juga dapat mengganggu keseimbangan "mikroba baik" yang hidup dalam usus yang berpengaruh pada kondisi kesehatan pasien itu sendiri.
Les Dethlefsen dan David Relman juga berkesimpulan bahwa pasien yang diberi ciprofloxacin terbukti menekan semua populasi bakteri yang menguntungkan. Dan untuk pulih, setiap pasien memerlukan waktu berbulan-bulan.
Hasil penelitian ini diterbitkan pada jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences. Penelitian ini juga mendukung teori yang menyimpulkan bahwa antibiotik dapat merusak bakteri baik yang hidup dalam tubuh manusia. Untuk itu diperlukannya pengembangan produk probiotik seperti yoghurt yang mengandung bakteri hidup.
Matinya mikroba yang dibutuhkan tubuh, sedikit banyak dapat memicu obesitas dan peluang terjadinya alergi. Dan pada hasil penelitian yang lain juga ditemukan manfaat besar bagi bayi yang mengkonsumsi ASI dimana Lactobacillus Reuteri yang terdapat dalam ASI ternyata dapat melindungi tubuh dari infeksi rotavirus. Untuk itu, berilah bayi Anda air susu manusia, jangan air susu sapi karena air susu sapi diperuntukkan buat bayi sapi, bukan bayi manusia.... :) ***
Dalam penelitian yang dilakukan kurang dari satu tahun, para peneliti melibatkan tiga orang wanita sebagai relawan yang diberi tablet antibiotik. Pemberian antibiotik dilakukan dalam 2 fase dimana per fase berlangsung selama lima hari. Setelah tes DNA dilakukan pada sampel tinja para relawan terebut, ternyata jenis mikroba yang menguntungkan yang hidup dalam usus relawan tersebut jadi berkurang.
Pemberian antibiotik yang terbilang ampuh dalam membunuh kuman yang memasuki tubuh ternyata tak selalu bermanfaat bagi manusia. Karena ternyata, mengkonsumsi antibiotik juga dapat mengganggu keseimbangan "mikroba baik" yang hidup dalam usus yang berpengaruh pada kondisi kesehatan pasien itu sendiri.
Les Dethlefsen dan David Relman juga berkesimpulan bahwa pasien yang diberi ciprofloxacin terbukti menekan semua populasi bakteri yang menguntungkan. Dan untuk pulih, setiap pasien memerlukan waktu berbulan-bulan.
Hasil penelitian ini diterbitkan pada jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences. Penelitian ini juga mendukung teori yang menyimpulkan bahwa antibiotik dapat merusak bakteri baik yang hidup dalam tubuh manusia. Untuk itu diperlukannya pengembangan produk probiotik seperti yoghurt yang mengandung bakteri hidup.
Matinya mikroba yang dibutuhkan tubuh, sedikit banyak dapat memicu obesitas dan peluang terjadinya alergi. Dan pada hasil penelitian yang lain juga ditemukan manfaat besar bagi bayi yang mengkonsumsi ASI dimana Lactobacillus Reuteri yang terdapat dalam ASI ternyata dapat melindungi tubuh dari infeksi rotavirus. Untuk itu, berilah bayi Anda air susu manusia, jangan air susu sapi karena air susu sapi diperuntukkan buat bayi sapi, bukan bayi manusia.... :) ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Prok - prok - prok... "Apa Komentar Anda?"