Oleh: Marmi Panti Hidayah
Ada dua pilihan profesi untuk sandaran hidup masa depan: menjadi
karyawan atau berwirausaha. Bagaimana menentukan pilihan yang lebih
tepat untuk kita?
Konsultan Karir di Bina Sarana Informatika Heri Kuswara mengatakan, sejak kuliah di semester pertama mahasiswa harus sudah menentukan pilihan profesi: bekerja atau berwirausaha. Dilihat dari teori perjalanan karier, ujarnya, usia ideal mengambil keputusan profesi di bidang tertentu adalah 18 tahun. Keputusan inilah yang akan melatari bidang kompetensi yang akan didalami selama masa perkuliahan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada tiga tahapan penting dalam perjalanan karier seseorang. Pertama adalah tahapan karier fantasi untuk anak usia 0-12 tahun. Di usia ini, cita-cita anak cenderung berubah-ubah, sesuai situasi, kondisi, berdasarkan interaksi dan apa yang dia lihat.
Kedua adalah tahap perencanaan karier tentatif yang terjadi di kisaran usia 12-18 tahun. Di tahap ini seseorang sudah mulai memilah-milah profesi. “Misalnya dia ingin menjadi wartawan, tetapi kemudian mempertimbangkan risiko pekerjaan tersebut. Setelah mempertimbangkannya, ia ganti memilih profesi lain,” jelasnya.
Ketiga adalah tahap karir realistis. Di usia 18 tahun, tepatnya pada semester awal kuliah, setiap mahasiswa harus memasuki tahapan karir realistis. Idealnya mereka tidak lagi memilah-milah, tapi sudah memilih profesi yang sesuai minat dan didukung kompetensi.
Artinya bila dia memilih menjadi seorang akuntan, maka minat tersebut harus didukung latar belakang keilmuan di bidang akuntansi.
Jika pilihannya adalah menjadi karyawan di sebuah perusahaan, maka mahasiswa perlu memiliki perencanaan karier jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Misalnya:
Konsultan Karir di Bina Sarana Informatika Heri Kuswara mengatakan, sejak kuliah di semester pertama mahasiswa harus sudah menentukan pilihan profesi: bekerja atau berwirausaha. Dilihat dari teori perjalanan karier, ujarnya, usia ideal mengambil keputusan profesi di bidang tertentu adalah 18 tahun. Keputusan inilah yang akan melatari bidang kompetensi yang akan didalami selama masa perkuliahan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada tiga tahapan penting dalam perjalanan karier seseorang. Pertama adalah tahapan karier fantasi untuk anak usia 0-12 tahun. Di usia ini, cita-cita anak cenderung berubah-ubah, sesuai situasi, kondisi, berdasarkan interaksi dan apa yang dia lihat.
Kedua adalah tahap perencanaan karier tentatif yang terjadi di kisaran usia 12-18 tahun. Di tahap ini seseorang sudah mulai memilah-milah profesi. “Misalnya dia ingin menjadi wartawan, tetapi kemudian mempertimbangkan risiko pekerjaan tersebut. Setelah mempertimbangkannya, ia ganti memilih profesi lain,” jelasnya.
Ketiga adalah tahap karir realistis. Di usia 18 tahun, tepatnya pada semester awal kuliah, setiap mahasiswa harus memasuki tahapan karir realistis. Idealnya mereka tidak lagi memilah-milah, tapi sudah memilih profesi yang sesuai minat dan didukung kompetensi.
Artinya bila dia memilih menjadi seorang akuntan, maka minat tersebut harus didukung latar belakang keilmuan di bidang akuntansi.
Jika pilihannya adalah menjadi karyawan di sebuah perusahaan, maka mahasiswa perlu memiliki perencanaan karier jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Misalnya:
- Perencanaan karir jangka pendek (0-2 tahun) harus ada target menguasai/memahami ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki atau didalami.
- Jangka menengah (2-5 tahun) targetnya adalah mengasah kemampuan yang dimiliki.
- Jangka panjang (5 tahun ke atas) targetnya adalah memiliki keahlian dan pengalaman di bidang tersebut.
Sebaliknya, jika ingin menjadi pebisnis atau berwirausaha, berikut yang mesti dipersiapkan:
- Sejak awal kuliah, kita harus belajar belajar bagaimana membuat perencanaan bisnis (business plan) yang baik.
- Harus banyak bergaul dan berinterakasi dengan orang-orang di dunia usaha. Tujuannya supaya bisa masuk ke lingkungan dunia usaha.
- Harus banyak mencari inspirasi dari success story (kisah sukses) para wirausahawan.
- Bisnis sifatnya fluktuatif, ada masa naik dan turun. Agar kita bisa tetap menikmati bisnis di tengah situasi yang fluktuatif, maka pilihlah bisnis yang diminati, disukai, menjadi hobi, dan kita memiliki kompetensi di bidang tersebut.
Sumber : http://id.she.yahoo.com/jadi-karyawan-atau-buka-usaha-sendiri--082851115.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Prok - prok - prok... "Apa Komentar Anda?"